Dia kembali memamerkan hasil rancangan terbaru untuk dibawa ke ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2015. Sebanyak 10 busana muslim yang ia desain dengan memadukan dua unsur budaya Indonesia, yakni jam dan rumah gadang Padang serta kain tenun dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desainer berusia 40 tahun ini sengaja memilih dua unsur budaya karena memang unik untuk memadukan Indonesia Timur dan Barat. Apalagi keduanya memiliki kekhasan masing- masing. Untuk unsur jam dan rumah gadang, yang dimasukkan adalah ciri khas warna dari rumah gadang yang dominan oranye.
Sedangkan kain tenun memasukkan semua unsur yang ada. Dijumpai dalam pemotretan kemarin, Lia mengaku tertarik dengan budaya Padang karena rumah di sana memiliki gaya bangunan artistik. Sedangkan kain tenun sendiri motifnya beraneka ragam yang membuat dirinya jatuh hati pada kain tersebut.
“Kali ini saya memadukan dua unsur budaya karena memang saya sendiri berkomitmen untuk selalu menghasilkan busana yang mengangkat budaya Indonesia baik dari desain maupun bahannya. Karena itu saya masukkan kain tenun dalam aplikasi warna-warna khas rumah gadang,” ujar desainer lulusan Susan Budiharjo tersebut.
Keunikan perpaduan busana muslim pesta ini misalnya bisa dilihat dari busana berwarna hijau. Pada bagian tengah terdapat bentuk bulat yang menyerupai jam yang berada di bagian antara perut dan dada. Kemudian pada bagian dada ditambahkan kain tenun warna senada yakni tenun hijau dengan motif garis.
Busana ini makin glamor dengan tambahan batu- batuan yang diletakkan sebagai detail supaya tampil berkilau. Batuan ini sekaligus menjadi ciri khas desain Lia yang selalu tampil glamor selain warnawarna fullcolour . Hampir semua potongan busana muslim pesta ini lurus memanjang atau model klok dengan siluet a dan i.
Potongan ini menurut Lia sangat bagus dan cocok dikenakan wanita karena akan memberi kesan makin terlihat tinggi. Potongan lain yang tidak kalah menarik yakni penempatan kain tenun pada setiap desain selalu dibuat dengan tampilan asimetris. Lebih lanjut, desainer yang sudah tiga kali mengikuti IFW ini hanya menggunakan warna oranye, hitam, dan hijau untuk semua koleksinya.
Hal ini karena rumah gadang memang identik dengan tiga warna tersebut. Bahkan beberapa desainnya juga dibuat kontras dengan menggabungkan warna oranye dan hijau.
Sumber: Koran SINDO
Mamik wijayanti
Sponsored By:
0 komentar:
Posting Komentar